Senin, 27 Februari 2012


Barabai - Penelantaran jamaah ke tanah suci, terjadi lagi. Tidak hanya di musim haji, musim umroh pun marak, bak jamur di musim hujan.
Sebanyak 200 lebih calon jamaah umrah asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), sejak Kamis (23/2), terlantar di Hotel Fiducia Jalan Cerpong Raya km 12 Jakarta. Mereka belum bisa berangkat ke Jeddah, Arab Saudi.
Dari Bandara Syamsudin Noor, para jamaah diberangkatkan biro perjalanan PT Ipah Mandiri Utama Banjarmasin Kamis (23/2). Dari sekitar 267 jamaah, tercatat baru 49 orang yang diberangkatkan. Sisanya, hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian tanggal keberangkatan.
WA (53), salah seorang jamaah asal HST, melalui sambungan telpon selular kepada wartawan MK mengungkapkan, selain tidak ada kepastian kapan diberangkatkan, fasilitas penginapan di Hotel Fiducia Jakarta, membuat ratusan jamaah gelisah.
Kamar yang sedianya diisi 2 orang, dipaksakan menampung hingga enam jamaah. Sebagian tidak bersedia tidur di kamar dan memilih rebahan di lobby hotel. Bahkan, ujar WA, seorang jamaah asal Bulau, Kabupaten HST mengalami stroke dan harus dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta.
“Entah karena kelelahan atau stress, WA mengalami stroke dan harus dirawat di rumah sakit oleh perwakilan travel. Jamaah itu kemarin dijemput anaknya dari Barabai dan membatalkan berangkat umrah,” tuturnya.
Tidak hanya stress, calon jamaah lainnya, warga Pajukungan HST dikabarkan hendak bunuh diri. “Ia mau meloncat dari lantai 4 hotel. Untungnya sempat ditangkap jamaah lain,” WA bercerita.
Yang membikin kesal, ujar WA, tidak seorang dari pihak travel yang memastikan tanggal keberangkatan jamaah yang tersisa. Habis kesabaran, tukas WA, b eberapa jamaah nekat menelpon sejumlah wartawan untuk minta klarifikasi ke pihak travel.
Tak satupun manajemen PT Ipah Mandiri Utama bisa menenangkan ratusan jamaah yang sudah terlanjur kesal. “Kami kasihan dengan jamaah yang sudah berusia lanjut. Harap-harap bisa melaksanakan ibadah umrah, malah harus terlantar di Jakarta,” ungkapnya.
Yang jelas pihak travel seperti kurang tanggap dengan keadaan ini. “Seharusnya jika urusan keberangkatan ke Jeddah belum beres, tidak buru-buru memberangkatkan jamaah,” keluhnya.
Sementara, ST (56), jamaah lainnya juga asal HST mengaku sangat kesal dengan PT Ipah Mandiri Utama yang dinilainya tidak profesional. Melalui SMS, ST mengeluhkan soal janji manis PT Ipah yang tidak sesuai fakta.
“Indah nama daripada rupa, PT Ipah Mandiri Utama cuma janji manis, jamaah diterlantarkan di Jakarta. Belum tahu kapan berangkat, tidak ada penjelasan,” ujarnya melalui SMS.
Dikatakan ST, ia pernah berkali-kali minta penjelasan dari PT Ipah soal keberangkatan. Alasan pengelola, ada ketidakberesan soal tiket ke Jeddah. “Jika memang tidak ada pertanggungjawaban yang jelas dari travel, kami berencana melaporkan hal ini ke polisi,” tandasnya.
Sejumlah wartawan di Barabai pun mencoba menghubungi nomor telpon perwakilan PT Ipah Mandiri Utama, yang diberikan oleh beberapa jamaah umrah. Beberapa nomor telpon yang berhasil didapatkan, ternyata tidak bisa dihubungi.
Nomor selular 08125011497 dan 0555902975 yang tertera pada kartu nama yang diberikan jamaah umrah, tidak bisa dihubungi lagi alias tidak aktif.
Sempat tersiar kabar bahwa PT Ipah mendelegasikan keberangkatan jamaah ke tanah suci melalui jasa Arayan Travel Jakarta. Namun biro perjalanan haji dan umroh ini juga tidak bisa menjamin kapan bisa memberangkatkan jamaah umroh HST, dengan alasan belum mendapatkan tiket.
“Kemarin pihak travel meminta jamaah untuk membayar lagi uang tiket sebesar Rp 1.500.000 per orang, agar bisa cepat berangkat. Uang tersebut akan diganti ketika jamaah tiba di Madinah. Kita yang sudah keburu ingin berangkat menyetujuinya, tapi ternyata hingga Senin (27/2) sore, disebutkan tidak bisa mendapatkan tiket berangkat. Mereka menjanjikannya lagi kemungkinan tanggal 1 Maret nanti baru bisa dapat tiket. Saat ini kami cuma bisa pasrah menunggu. Tolong doanya saja,” ujar WA. [mor]
Sumber:inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar